Wednesday, January 9, 2019

Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH


Kalau diliat dari namanya, Traveler tidak asing dengan tema dari museum ini. Museum yang merupakan bekas rumah sakit tua & terletak di Jl. Indrapura No 17 ini adalah museum yang berisi berbagai macam-macam hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan & alat-alat yang digunakan dalam proses penyembuhan penyakit.

Inside The Museum


Museum ini memiliki 2 rute kunjungan. Rute pertama adalah Kesehatan Sejarah & Kesehatan Iptek dan Rute kedua adalah Kesehatan Budaya & Manusiawi. Rute pertama yang kita kunjungi adalah rute pertama terlebih dahulu. Pertama kali masuk museum ini, saya merasakan hawa yang cukup menyeramkan apalagi pada saat itu pengunjungnya hanya saya sendiri & walaupun saya mengunjungi pada siang hari tapi saya selalu merasakan perasaan tidak enak apalagi kondisi gedung yang tua jadi menambah keangkeran dari museum ini. 

Lobby Awal
Ruangan pertama yang Traveler kunjungi adalah ruangan Sasana Pendidikan & Organisasi Kesehatan. Disini Traveler bisa melihat koleksi milik Dr. Harijadi Soeprapto. Belia adalah perintis dari berdirinya Museum Kesehatan ini. Selain itu juga terdapat koleksi sejarah dari Instansi Kesehatan & berbagai macam alat bantu jalan mulai dari tongkat sampai kursi roda lama.

Koleksi Dr. Harijadi Soeprapto
Koleksi Sejarah Instansi

Koleksi alat bantu jalan
Koleksi kursi roda














Diruangan berikutnya adalah ruangan koleksi peralatan penunjang dunia kesehatan. Disini, Traveler bisa melihat berbagai macam alat-alat yang digunakan dalam menunjang dunia kesehatan mulai dari peralatan yang digunakan untuk memberantas malaria, Mesin Key-Punch yaitu mesin yang dipakai untuk merekam data dari input dokumen kedalam kartu-kartu (dalam bentuk kode-kode hollerith), Microreader mesin yang digunakan sebagai alat baca data dalam bentuk microfis, Microfische Box yang memiliki fungsi sama dengan microreader tapi dilengkapi dengan printer, Delincascope slide projector dengan roll film, Micro File Camera dan alat lain-lainnya.



Koleksi peralatan penunjang kedokteran
Mesin key punch
Microreader
Microfische box
Timbangan berat badan
Delincascope











Dari ruangan peralatan penunjang, ruangan berikutnya yang Traveler kunjungi adalah Ruangan Pendidikan Sex. Disini, Traveler akan menemukan berbagai macam koleksi peralatan yang berhubungan dengan sex & kehamilan mulai dari macam-macam timbangan bayi, tempat tidur kandungan, celana anti pemerkosaan dan lain-lain.



Ruangan pendidikan sex


Koleksi tempat tidur kandungan


Koleksi timbangan bayi
Ruangan berikutnya adalah Sasana Alat Medis. Sesuai dengan namanya, di ruangan ini berisi berbagai macam alat-alat medis yang digunaka di dunia kedokteran mulai dari koleksi kotak P3K, macam-macam ronsen, alat-alat yang digunakan dokter mata, mesin ketik huruf braille, alat sterilisator dan lain-lainnya.

Ruangan alat medis

Peralatan dokter mata


Kursi dokter gigi
Ruangan terakhir yang Traveler kunjungi adalah ruangan Flora & Fauna. Sesuai dengan namanya koleksi di ruangan ini adalah berbagai macam jenis flora & fauna yang sudah diawetkan.

Koleksi tumbuhan yang diawetkan

Koleksi hewan yang diawetkan
Sekarang saatnya kita menjelajahi rute berikutnya yaitu Rute Kesehatan Budaya & Kesehatan Manusiawi. Sembari menuju ke area berikutnya, Traveler akan melewati taman Apotik Hidup dimana taman ini berisi berbagai macam tumbuhan yang bisa digunakan untuk penyembuhan penyakit.

Taman apotik hidup

Dari Taman Apotik Hidup, sekarang saatnya kita menjelajahi Rute Kesehatan Budaya & Kesehatan Manusiawi. Sesuai dengan namanya, ruangan ini berisi berbagai macam hal-hal yang berhubungan dengan penyembuhan secara Tradisional atau alternatif. Rute ini terbagai dalam 4 tempat, tempat pertama bernama Sasana Penyembuhan Tradisional disini berisikan berbagai macam metode-metode penyembuhan penyakit dengan menggunakan alat tradisional atau menggunakan obat-obat yang berasal dari alam, tempat kedua bernama Sasana Kesehatan Reproduksi dimana ruangan ini menjelaskan mengenai proses biologis individu menciptakan individu lainnya, berikutnya adalah sasana genetika yang mempelajari mengenai ilmu genetika makhluk hidup dan yang terakhir adalah sasana kencana yang menyimpan berbagai macam peralatan kedokteran tradisional.



Sasana penyembuhan tradisional
Sasana kesehatan reproduksi
Sasana genetika
Sasana kencana


Saya diberitahu teman saya kalo sebenarnya ada satu ruangan khusus yang diberi nama "Dunia Lain" di ruangan ini berisi berbagai macam peralatan medis tradisional & hal-hal yang berbau mistis & seram lainnya. Tidak heran kalau julukan lain dari museum ini adalah "Museum Santet" karena adanya ruangan ini. Untuk memasuki ruangan ini dibutuhkan izin khusus dari pihak museum karena tidak sembarangan orang bisa masuk ruangan ini dikarenakan adanya keberadaan makhluk gaib yang menghuni ruangan tersebut sehingga ruangan tersebut suka dipakai untuk uji nyali dimalam hari.

Jam Buka & Harga Tiket 

Museum ini Buka dari hari senin sampai dengan Jumat dari jam 08.30-15.00 

Harga tiket: Rp. 1.500

Jadi kalau Traveler ingin mempelajari mengenai kesehatan atau sekedar uji nyali ^_^, museum ini wajib dikunjungi.

Tuesday, January 8, 2019

Tugu Pahlawan & Museum 10 November


Halo Traveler, kali ini saya akan membahas mengenai beberapa museum & tempat bersejarah yang ada di Surabaya yang lebih kita kenal dengan nama "Kota Pahlawan". Tempat pertama yang akan kita bahas adalah Tugu Pahlawan & Museum 10 November. Tugu yang terletak di jantung kota Surabaya yaitu di Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Bubutan ini  menjadi saksi bisu dari pertempuran 10 November atau pertempuran "Arek-arek Suroboyo" yang sampai sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan serta menjadi icon dari Kota Pahlawan.

Sejarah Singkat

Sebelum menjadi Tugu Pahlawan, dulunya lokasi tugu pada masa penjajahan belanda yaitu tahun 1895 pernah berdiri gedung Raad Van Justicie yang digunakan sebagai Gedung Pengadilan Tinggi Belanda. Lalu pada zaman penjajahan Jepang dialihfungsikan menjadi Markas Kenpeitai (Polisi Militer Jepang) yang pada tahun 1945 pada saat meletusnya Pertempuran Surabaya gedung tersebut hancur & akhirnya dijadikan sebagai lokasi berdirinya Tugu pahlawan. Tugu pahlawan didirikan pada tanggal 10 November 1951 dan diresmikan pada tanggal 10 November 1952 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu Bapak IR. Soekarno, dengan tujuan untuk mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Lalu pada tanggal 10 November 1991 mulailah dibangun museum yang letaknya persis dibelakang monumen yang letaknya berada di bawah tanah area monumen yang bertujuan untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan serta melengkapi fasilitas sejarahnya dan diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden pada saat itu yaitu Bapak KH. Abdul Rahman Wahid (Gus Dur).  

Inside The Museum


Sebelum kita menjelajahi museum, yang pertama kali Traveler kunjungi adalah area dari Tugu Pahlawan. Di gerbang masuk utama, Traveler akan melihat 2 patung Presiden & Wakil Presiden pertama Indonesia yaitu Bapak Soekarno & Hatta. Dibawah patung terdapat relief yang bertuliskan Teks Proklamasi Indonesia.

Patung Soekarno-Hatta
Dari gerbang utama, Traveler akan mengelilingi area terbuka dari Monumen 10 November.
Di area terbuka ini Traveler bisa melihat beberapa koleksi patung tokoh-tokoh yang berhubungan dengan peristiwa 10 November mulai dari Gubernur Soerjo gubernur pertama Jawa Timur, Doel Arnowo ketua KNI (Komisi Nasional Indonesia) untuk Surabaya, Bung Tomo Tokoh yang pidatonya memberikan semangat kepada para pejuang Surabaya untuk melawan penjajajah dan lain-lainnya. Selain patung, Traveler juga bisa melihat sebuah prasasti yang bertuliskan "PADAMU GENERASI: TANPA PERTEMPURAN SURABAYA, SEJARAH BANGSA DAN NEGARA INDONESIA AKAN MENJADI LAIN". Oh iya ada juga koleksi mobil peninggalan dari Bung Tomo.

Lapangan Tugu Pahlawan


Patung Gubernur Soerjo
Patung Doel Arnowo














Patung Bung Tomo
Patung R. Muhammad














Mobil Bung Tomo

Tepat dibelakang tugu terdapat sebuah Monumen Makam Pahlawan Tak Dikenal dimana dibawah monumen terdapat tulisan "DI SINI...KAU TIDUR DALAM KEABADIAN TANPA BATAS SEBAGAI PAHLAWAN TAK DI KENAL KARENA GUGUR PADA SAAT BERJUANG TANPA PAMRIH MEMBELA BANGSA DAN NEGARA MENJADI SATU DALAM PUSARA TANPA NAMA".

Tugu Pahlawan

Monumen Makam Pahlawan Tak Dikenal

Dari area luar, saatnya Traveler mengunjungi bagian Museum 10 November. Museum 10 November terdiri dari 2 lantai dimana masing-masing lantai memiliki tema yang berbeda. Sebelum masuk ke museum, Traveler akan melihat sebuah relief yang berisi nama-nama tokoh dalam perjuangan kemerdekaan tahun 1945 di Surabaya dan nama-nama organisasi badan perjuangan yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan di Surabaya.

Pintu Masuk Museum 10 November

Hall Museum

Relief tokoh & badan perjuangan Surabaya

Zona pertama yang Traveler kunjungi di Museum 10 November adalah Zona Suarabaya Pasca Proklamasi. Zona ini menceritakan peristiwa yang terjadi di Surabaya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Di zona ini terdapat berbagai macam koleksi foto, beberapa diorama, beberapa peralatan & mata uang, pistol milikHario Kecik yaitu pejuang Surabaya yang merupakan wakil komandan Polisi Tentara Keamanan Rakyat (PTKR), ruangan yang di dedikasikan untuk Jendral HR. MOHAMAD MANGOENDIPRODJO salah satu pejuang kemerdekaan yang ikut dalam pertempuran 10 November dan beberapa barang koleksi milik Bung Tomo serta sebuah radio yang kalo kita nyalakan, kita bisa mendengarkan Pidato Bung Tomo yang membangkitkan semangat para rakyat Surabaya dalam melawan penjajah. Di lantai ini juga terdapat Diorama Elektronik yaitu tempat pemutaran film dokumenter pertempuran Surabaya yang dilengkapi dengan sistem Video Maping & Animasi. Untuk Diorama Elektronik hanya bisa diputar untuk pengujung rombongan atau pada hari Sabtu & Minggu.

Lantai 1 Museum

Peralatan PERS
Mata uang & prangko zaman kemerdekaan










Diorama Rumah Sakit Simpang

Ruangan HR. Mohamad Mangoendiprodjo

Pistol milik Hario Kecik
Radio & catatan harian Bung Tomo










Diorama pidato radio Bung Tomo

Dari lantai satu, kita menuju ke lantai dua yang lebih dikenal dengan nama Zona Surabaya Masa & Pasca Pertempuran. Di area ini menceritakan peristiwa masa & pasca pertempuran di Surabaya. Selain koleksi foto, di zona ini juga terdapat berbagai macam diorama peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di Surabaya beserta penjelasannya yang menggunakan 6 bahasa yaitu Indonesia, Inggris, Belanda, Jepang, Cina & Belanda. Selain diorama juga terdapat bermacam koleksi senjata rampasan, peralatan perang & beberapa lukisan perjuangan.

Lantai 2 Museum

Ruang Diorama Statis

Senapan mesin ringan
Senjata milik Inggris










Diorama dapur umum

Sepeda Kuno

Jam Buka & Harga Tiket 

Untuk Museum Buka dari hari Senin sampai Minggu dimana dihari Senin sampai Kamis buka dari jam 08.00-15.00, Hari Jumat dari jam 08.00-14.00 dan untuk hari Sabtu & Minggu buka dari jam 07.00-14.00.

Harga tiket Museum Rp.5.000, Apabila Traveler membawa rombongan 30 orang tiket di diskon 30%, diatas 100 orang diskon 15% khusus pelajar/mahasiswa gratis hanya cukup menunjukkan Kartu Tanda Pelajar/mahasiswa. Khusus rombongan sekolah diharap melampirkan surat konfirmasi yang ditujukan kepada Kepala UPTD Tugu Pahlawan Balai Pemuda & THR.

Sekedar informasi, setiap sebulan dua minggu di area lapangan selalu diadakan Theaterikal Pertempuran Surabaya dengan berbagai episode yang diadakan tiap minggu ke-2 dan minggu ke-4.


  • Minggu Ke-2: Sesi Pertama Pukul 08.00-08.20 & Sesi Kedua Pukul 09.00-09.20
  • Minggu ke-4:  Sesi Pertama Pukul 08.00-08.20 & Sesi Kedua Pukul 09.00-09.20

Sunday, December 16, 2018

Museum Tanah



Mungkin Sebagian Traveler agak asing dengan Museum ini atau mungkin sudah mengetahui tentang museum ini. Museum yang terletak berseberangan dengan pintu masuk utama Kebun Raya Bogor ini adalah museum yang memiliki tema sesuai dengan namanya yaitu mengenai tanah 

Sejarah Singkat


Gedung yang bertuliskan 1905 dan "LABORATORIUM VOORAGROGEOLOGIE EN GROND ONDERZOEK" (Laboratorium untuk agrogeologi dan penelitian dasar) dibangun oleh pemerintah Belanda pada periode tahun 1880-1900 an sebagai salah satu lembaga penelitian di bawah Kebun raya Bogor dan digunakan untuk laboratorium geologi. Pada tahun 1914 namanya dirubah menjadi Laboratorium Untuk Geologi Pertanian dan Penyelidikan Tanah.

Pada tahun 1950 pengelolaan gedung dilakukan oleh pemerintah Indonesia sebagai Lembaga Penelitian Tanah di bawah Koordinasi Jawatan Penyelidikan Tanah. Pada periode 1974-2013, gedung museum dikelola Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dan terakhir dimanfaatkan sebagai Kantor Balai Besar Sumber Daya Lahan, Laboratorium Tanah dan Museum Tanah. Pada periode tahun 2015-2017 dilakukan renovasi gedung dan padabulan Desember tahun 2017 diresmikan sebagai Museum Tanah dibawah pengelolaan Kementrian Pertanian.  

Inside The Museum


Sesuai dengan namanya, museum ini berisi berbagai macam contoh-contoh tanah serta bebatuan yang ada di Indonesia. Sepanjang Traveler menelusuri museum ini, Traveler akan melihat berbagai macam jenis-jenis tanah mulai dari tanah yang terbentuk dari iklim, faktor alam, tanah bebabatuan dan lain-lainnya. Selain macam-macam tanah dan bebatuan, di museum ini juga terdapat alat-alat yang digunakan para ahli pertanahan untuk melakukan penelitian seperti perangkat uji tanah sawah serta berbagai macam sample-sample tanah.

Berbagai macam batuan mineral

Diorama pengelolaan sumber daya iklim & air

Diorama pengelolaan sumber daya iklim & air
Diorama pengelolaan sumber daya iklim & air














Salah satu bagian museum

Faktor pembentuk tanah batuan induk
Faktor pembentuk tanah iklim














Faktor pembentuk tanah relief
Faktor pembentuk tanah organisma













Arang Hayati sebagai bahan pembenah tanah

Perangkat uji tanah

Beberapa macam sample tanah

Jam Buka & Harga Tiket 


Museum ini Buka dari hari Senin sampai dengan Minggu & hari libur nasional dimana dari hari Senin sampai Kamis buka dari Pukul 07.30-16.00, di hari Jumat pukul 07.30-11.30 lalu buka lagi pada pukul 13.00-16.30 dan di hari libur buka dari pukul 08.00-17.00 . Museum ini tidak mengenakan biaya tiket masuk alias Gratis.

Akses menuju ke sana

Sebenernya untuk ke museum ini paling simple adalah menggunakan KRL commuter Line Jurusan Bogor. Dari stasiun Bogor, Traveler cukup naik angkot sekali yang kearah Kebun Raya (Saya lupa nomernya berapa tapi bisa tanya orang sekitar kok). Museum ngak jauh kok dari pintu masuk Kebun Raya Bogor. 

So...ingin mempelajari mengenai Ilmu pertanahan yang ada di Indonesia sembari jalan-jalan..??? Kunjungi Museum Tanah Bogor ini dijamin ilmu pertanahan Traveler jadi bertambah ^_^.