Monday, May 6, 2019

Rumah Inggit Garnasih



Mungkin sebagian dari Traveler tidak mengenal sosok Ibu Inggit Garnasih. Beliau adalah istri kedua dari Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Bapak Soekarno dan beliau pula yang menemani Soekarno dimasa sulitnya mulai dari mendanai beliau kuliah sampai aktivitas politiknya. Walaupun sudah bercerai dengan beliau namun kecintaan ibu Inggit kepada bapak Soekarno tidak pernah hilang. Ini dibuktikan ketika bapak meninggal beliau menyempatkan diri untuk melayat. Di rumah inilah beliau menghabiskan masa hidupnya hingga wafat pada tanggal 13 April 1984. 

Inside The Museum


Hampir sama seperti Rumah Wafat W.R. Soepratman, museum ini berbentuk layaknya rumah biasa dengan ruangan-ruangannya. Mulai dari Ruang baca yang dahulu digunakan oleh Soekarno pada saat beliau masih berkuliah di THS (sekarang ITB). Di ruangan ini dulunya juga terdapat meja belajar yang dahulu digunakan oleh Soekarno untuk belajar & menulis surat kepada teman-teman seperjuangannya. Lalu ada ruang pembuatan bedak & jamu. Di ruangan inilah biasanya ibu membuat & meracik jamu & bedak yang nantinya akan dia jual kepada masyarakat sekitar. Di ruangan ini juga terdapat replika batu pipisan yang digunakan untuk membuat jamu & bedak. Dari ruang pembuatan bedak & jamu, ruangan terakhir yang Traveler kunjungi adalah ruang kamar tidur. Di ruangan ini lah ibu inggit beristirahat. Di masing-masing ruangan terdapat foto-foto & sejarah perjalanan hidup dari Ibu Inggit Garnasih mulai dari lahir sampai akhir hayatnya.

Ruang Depan

Ruang Baca

Ruang Tengah

Ruang Pembuatan Bedak & Jamu

Batu Pipihan

Ruang Tidur

Perjalanan Hidup Ibu Inggit Garnasih

Jam Buka & Harga Tiket


Museum ini buka dari jam 08.00 - 17.00 & sama seperti museum lainnya di Bandung setiap hari senin & hari libur nasional tutup. Masuk Museum ini tidak mengenakan biaya alias gratis.

Jadi ingin tahu sosok dari ibu Inggit Garnasih maka museum ini wajib dikunjungi.