Saturday, September 30, 2017

Museum Sasmitaloka Jendral Ahmad yani


Kalau dahulu saya pernah membahas mengenai Monumen Pancasila Sakti & bertepatan pula dengan moment peringatan Gerakan 30 September dan Hari Kesaktian Pancasila, Maka kali ini saya akan membahas mengenai sebuah tempat yang ada hubungannya dengan peristiwa Gerakan 30 September atau lebih kita kenal dengan nama G.30S/PKI. Tempat tersebut tidak lain adalah Rumah kediaman dari Pahlawan Revolusi Jendral Ahmad Yani yang sekarang beralih fungsi menjadi Museum. Rumah yang terletak di Jalan Lembang No. D58 Jakarta Pusat ini menjadi saksi bisu dari kekejaman dari gerombolan PKI.   

Patung Jendral Ahmad Yani

Sejarah Singkat

Sebelum menjadi museum, bangunan itu merupakan tempat tinggal pribadi keluarga Ahmad Yani di saat-saat terakhir hayatnya menjabat sebagai Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat, rumah tersebut ditempati semenjak beliau masih berpangkat Letnan Kolonel Infanteri.

Pendirian Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Ahmad Yani, terkandung makna sebagai tempat di mana semangat juang, jasa dan pengabdian Jendral Ahmad Yani dan para Pahlawan Revolusi lainnya diabadikan. Baik semangat juang dan pengabdian terhadap bangsa dan negara, maupun dalam pengabdian membela, mempertahankan serta menegakkan Pancasila dan UUD 1945, terutama terhadap usaha-usaha PKI yang hendak mengkomuniskan Indonesia.

Inside The Museum

Ruangan pertama yang Traveler kunjungi adalah Ruangan Dokumentasi. Sebelum menjadi Ruangan Dokumentasi, ruangan ini dulunya merupakan ruang belakang keluarga yang biasanya di ruangan ini para pengawal Jendral Ahmad Yani beristirahat & di ruangan ini lah pertama kali Jendral Ahmad Yani bertemu dengan para penculik beliau. Di ruangan ini, Traveler bisa melihat berbagai macam dokumentasi foto-foto sewaktu Jendral Ahmad Yani masih berdinas seperti pada saat penyerahan kota magelang dari belanda kepada Indonesia, foto inspeksi pasukan Kodam VI/Siliwangi dan saat melakukan kunjungan kerja ke Rusia. Di ruangan ini juga terdapat foto-foto kronologis penculikan Jendral Ahmad Yani yang diambil dari cuplikan film "Penumpasan Penghianatan G30S/PKI", foto setelah kejadian, foto penggalian jenazah Pahlawan Revolusi dan pemakaman para Pahlawan Revolusi di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Ruang Dokumentasi

Foto dinas Jendral Ahmad Yani
Foto kronologi penculikan Jendral

Foto jenazah Pahlawan Revolusi setalah diangkat dari sumur
Foto pemakaman Pahlawan Revolusi
Tidak jauh dari Ruangan Dokumentasi terdapat ruangan kecil yang bernama Ruangan Pahlawan Revolusi. Di ruangan ini terdapat benda-benda koleksi para Pahlawan Revolusi, seperti baju seragam dinas dan beberapa barang pribadi milik Pahlawan Revolusi lainnya.

Ruang Pahlawan Revolusi
Barang pribadi para Pahlawan Revolusi
Sebelum masuk ke ruangan berikutnya, Traveler akan melihat sebuah pintu yang kacanya berlubang akibat peluru. Di pintu ini lah Jendral Ahmad Yani ditembak oleh para gerombolan penculik akibat beliau menolak dijemput paksa & memukul salah seorang penculik yang berbuat kasar tehadap beliau.

Pintu kaca
Ruangan berikutnya adalah Ruang Makan Keluarga. Di ruangan ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu ruang makan keluarga & ruang mini bar tempat menjamu tamu-tamu asing yang berkunjung. Adapun beberapa koleksi yang ada di ruangan ini seperti meja & kursi makan, beberapa koleksi cangkir & gelas, kursi yang biasa digunakan Jendral Ahmad Yani untuk bersantai, televisi, foto para Pahlawan Revolusi, piagam-piagam penghargaan yang pernah diterima beliau & beberapa lukisan. Di ruangan ini pula Jendral Ahmad Yani tertembak & terjatuh sesaat setelah di tembak oleh para penculik. Ini bisa dilihat dari plakat tempat dimana Jendral Ahmad Yani terjatuh dan lukisan yang masih terdapat bekas lubang peluru.

Ruang makan keluarga

Mini Bar
Beberapa koleksi cangkir
Televisi


Foto & Piagam Jendral Ahmad Yani

Plak tempat Jendral Ahmad Yani jatuh & meninggal
Lukisan yang terdapat bekas lubang peluru
Dari ruangan makan, ruangan berikutnya adalah Ruang kamar tidur Jendral Ahmad Yani & kamar tidur Putra-Putri Jendral Ahmad Yani. Dikarenakan ada beberapa barang penting di kamar Jendral Ahmad Yani maka pengunjung dilarang mengambil gambar di ruangan tersebut. Adapun barang koleksi yang ada di kamar Jendral Ahmad Yani adalah barang-barang pribadi milik Jendral Ahmad Yani seperti kacamata, jam tangan, cincin, tongkat komando, pakaian serta barang-barang pribadi lainnya. Selain itu di ruangan ini terdapat senjata yang digunakan untuk membunuh Jendral S.Parman & Ade Irma Suryani (Putri dari Jendral Nasution korban G30S/PKI) beserta sisa pelurunya.

Sedangkan Ruangan Kamar Tidur Putra-Putri Jendral Ahmad Yani yang terdiri dari 2 kamar berisi berbagai macam koleksi seperti boneka-boneka hadiah dari Jendral Ahmad Yani ketika sedang bertugas keluar negeri untuk anak-anak perempuannya, pakaian putra-putri beliau serta perlengkapan-perlengkapan yang digunakan oleh putra-putri beliau. Selain itu juga ada beberapa foto-foto kenangan & lukisan dari putra-putri Jendral Ahmad Yani.

Kamar pertama putra-putri Jendral Ahmad yani

Koleksi boneka
Foto putra-putri Jendral Ahmad yani


Kamar kedua putra-putri Jendral Ahmad yani
Foto kenang-kenangan
Foto putra-putri Jendral Ahmad yani












Dari ruangan kamar tidur, ruangan berikutnya adalah Ruangan Khusus. Dinamai ruangan khusus karena selain sebagai ruang kerja ruangan ini merupakan tempat dimana Jendral Ahmad Yani memberikan brifing kepada para asistennya dalam menjalankan tugasnya. Adapun beberapa benda koleksi yang ada di ruangan ini seperti Lukisan "Subuh Berdarah" yaitu lukisan pada kejadian penculikan, foto-foto kenangan, beberapa lukisan dan furniture yang masih asli. Di pojok ruangan ini, Jendral Ahmad Yani terakhir duduk di kursi yang dilapisi bantal berkain merah, seusai menerima tamu pada malam hari sebelum peristiwa penculikan.

Ruangan Khusus
Furniture Ruangan Khusus
Beberapa koleksi cendramata












Dari ruangan khusus, ruangan berikutnya adalah Ruangan Santai. Di ruangan inilah biasanya Jendral Ahmad Yani bersantai untuk melepas lelah sambil duduk-duduk ditemani dengan secangkir teh hangat dan beberapa buku yang selalu dibacanya, sambil melihat anak-anaknya bermain ayunan di halaman rumah. Adapun koleksi yang ada di ruangan ini seperti foto-foto dokumentasi, kursi santai, aquarium minimalis, lukisan, stick golf dan beberapa cendramata lainnya.

Ruangan Santai
Peralatan golf milik Jendral Ahmad Yani
Beberapa koleksi cendramata
Ruangan terakhir yang Traveler kunjungi adalah Ruangan Ajudan. Sesuai dengan namanya, ruangan ini dulunya merupakan kamar kerja dari ajudan Jendral Ahmad Yani. Adapun beberapa koleksi yang ada di ruangan ini seperti beberapa foto-foto, koleksi buku dan koleksi tanda pangkat jabatan. 


Jam Buka & Harga Tiket


Museum ini buka dari jam 08.00 - 16.00 & sama seperti museum lainnya di Jakarta setiap hari senin & hari libur nasional tutup. Masuk Museum ini tidak mengenakan biaya alias gratis

Akses menuju ke sana


Akses paling mudah ke museum ini adalah menggunakan KRL comutter line. Traveler turun di Stasiun Sudirman dari sina Traveler bisa menggunakan jasa Ojek Online atau kalau pengen sedikit berolahraga juga bisa berjalan kaki. Kalau menurut saya letak museum tidak jauh dari Stasiun & akses pejalan kakinya juga enak karena banyak pohon rindang. So ingin bernapak tilas atau sekedar berkunjung & mempelajari sejarah...???? yuk kunjungi Museum Sasmitaloka Jendral Ahmad Yani


Mobil Pribadi Jendral Ahmad Yani

"Kenapa saya menjadi prajurit? karena saya patriot. Kenapa saya patriot? karena saya cinta tanah air."
(Jendral Ahmad Yani - 18 Januari 1965)