Pengen tau sejarah perumusan Teks Proklamasi....??? kapan & dimana dibuatnya..??? dan siapa saja tokoh-tokoh dibalik perumusan naskah teks proklamasi..??? Maka museum ini layak untuk dikunjungi Traveler. Museum yang beralamatkan di Jalan Imam Bonjol No 1 Jakarta Pusat ini adalah tempat dimana untuk pertama kalinya naskah teks Proklamasi dirumuskan.
Gedung ini didirikan sekitar tahun 1920-an oleh arsitek dari Belanda yang bernama J.FL Blankenberg dengan arsitektur gedung bergaya Eropa. Pada tahun 1931, Kepemilikan gedung ini atas nama PT. Asuransi Jiwasraya. Peristiwa pemindahan nama gedung ini terjadi pada saat aksi Nasionalisasi terhadap milik bangsa asing di Indonesia. Ketika pecah perang pasifik gedung ini digunakan oleh British Consul General sampai jepang menduduki Indonesia
Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini menjadi tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala kantor penghubung antara Angkatan Laut dengan Angkatan Darat Jepang. Setelah Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, gedung ini tetap menjadi kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda sampai sekutu mendarat di Indonesia, September 1945. Setelah kekalahan Jepang gedung ini menjadi Markas Tentara Inggris.
Pada Tahun 1961, gedung ini dikontrak oleh kedutaan Inggris sampai dengan 1981. Selanjutnya gedung ini diterima oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 28 Desember 1981. Tahun 1982, gedung ini juga sempat digunakan Perpustakaan Nasional sebagai Perkantoran. Dikarenakan gedung ini sangat penting karena mengandung nilai sejarah bangsa Indonesia, maka pada tahun 1984, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu Prof. Nugroho Notosusanto, menginstruksikan kepada direktorat Permuseuman agar merealisasikan gedung bersejarah ini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Selain Peristiwa perumusan naskah Teks Proklamasi, gedung ini juga pernah menjadi tempat perundingan antara Pihak Indonesia dengan Belanda yaitu pada 17 November 1945 & 7 Oktober 1946.
Inside The Museum
Karena Museum ini dahulunya merupakan sebuah rumah, maka Seperti itulah keadaan museum ini. Masuk ke dalam museum ini Traveler akan melihat sebuah ruangan yang mirip seperti Ruang tamu. Ruangan ini adalah ruangan tempat peristiwa sejarah pertama dalam persiapan perumusan naskah Proklamasi. Di ruangan inilah Ir. Soekarno (Presiden pertama RI), Drs. Moh. Hatta (Wakil Presiden RI) dan Mr. Ahmad Soebardjo (Menteri Luar Negeri Pertama Indonesia) diterima oleh laksamana maeda di ruangan ini setelah peristiwa Rengasdengklok.
Ruang Tamu tempat Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo diterima oleh maeda |
Disamping ruang tamu adalah ruangan yang mirip dengan Ruang Makan. Di ruangan inilah tempat dirumuskannya naskah proklamasi yaitu pada Jam 03.00 pagi dini hari. Soekarno, Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo memasuki ruangan ini dan mengitari meja bundar untuk merumuskan konsep naskah proklamasi. Soekarno yang menuliskan konsep naskah Proklamasi di atas secarik kertas, sedangkan hatta dan Ahmad Soebardjo yang menyumbangkan pikirannya secara lisan. Kegiatan tersebut terlihat dari patung diorama yang ada di ruangan ini.
Ruang Perumusan Naskah Proklamasi |
Konsep awal teks proklamasi |
Tidak jauh dari ruangan Perumusan Naskah Proklamasi, terdapat sebuah ruangan kecil dimana ruangan kecil ini adalah Tempat Teks Proklamasi diketik. Teksnya sendiri diketik oleh Sayuti Melik & ditandatangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta tepat diatas sebuah organ yang berada disamping ruangan tersebut.
Ruangan pengetikan naskah proklamasi |
Organ tempat ditandatanganinya teks proklamasi |
Ruangan berikutnya adalah Ruangan pengesahan Naskah Proklamasi. Di ruangan ini Soekarno membacakan konsep naskah Proklamasi kepada para hadirin di ruangan ini dan dibacakan secara berlahan-lahan, berulang-ulang dan beliau juga meminta persetujuan atas rumusan naskah proklamasi tersebut dan jawaban para peserta adalah setuju. Di ruangan ini pula pernah terjadi peristiwa perundingan antara Indonesia dengan pihak Belanda.
Ruang pengesahan naskah Proklamasi |
Naik ke lantai dua museum, Traveler bisa melihat berbagai macam hal-hal yang berhubungan dengan beberapa peristiwa bersejarah yang ada di Indonesia sebelum kemerdekaan sampai berakhirnya masa penjajahan Belanda. Layaknya sebuah rumah, di lantai dua juga terdapat beberapa kamar mandi rumahan namun sudah tidak dapat digunakan lagi.
Lantai 2 museum |
Suasana jalan imam bonjol dari balkon lantai 2 museum |
Di lantai ini, juga tersimpan berbagai macam koleksi relik yang berhubungan dengan Proklamasi Kemerdekaan. Diantaranya seperti potongan surat kabar Asia Raya, kaset berisi rekaman pembancaan teks proklamasi kemerdekaan, Radio yang digunakan untuk mendengarkan berita Proklamasi, master poster yang digunakan untuk mengobarkan semangat perjuangan rakyat Indonesia dan berbagai macam barang pribadi dari beberapa tokoh yang terlibat dalam Proklamasi kemerdekaan.
Potongan surat kabar Asia Raya |
Kaset Proklamasi & Radio Philip |
Master Poster |
Koleksi milik Anang Abdul Hamidhan |
Koleksi milik Suwiryo & Ktut Pudja |
Koleksi baju milik suwiryo, Ktut Pudja, Sukarni & Soepomo |
Halaman belakang museum |
Jam Buka & Harga Tiket
Museum ini Buka dari hari selasa sampai dengan minggu dimana untuk hari selasa sampai Kamis dari jam 08.00-16.00 , Hari Jumat dari jam 08.00-11.30 lalu buka lagi pada jam 13.00-16.30 dan Hari sabtu & Minggu 08.00-16.00. untuk hari senin & hari libur nasional museum ini tutup.
Harga tiket:
Dewasa: Rp. 2.000
Anak-Anak: Rp. 1.000
Turis Mancanegara: Rp. 10.000
Untuk rombongan Min. 30 orang :
Dewasa: Rp. 1.000
Anak-Anak: Rp. 500
Akses menuju ke sana
Sama seperti akses menuju Museum ini, saya menggunakan cara yang agak lumayan cape, yaitu jalan kaki ^_^. Traveler menggunakan kereta dan turun di stasiun Sudirman. Setelah itu Traveler jalan menuju ke arah manggarai (jangan yang ke arah sudirman). Setelah traveler melewati jalan layang, traveler langsung belok sampai bertemu dengan jalan taman sunda kelapa. Di perempatan taman sunda kelapa, Traveler jalan terus sampai bertemu dengan Taman Suropati. Museum ini tidak jauh dari Taman suropati & arah traveler berjalan. Kalau menurut gw sih ngak terlalu jauh dari Stasiun Sudirman ke museum ini tapi tergantung pandangan traveler masing-masing aja kalau gw emang doyan jalan sih hehehehehehe.
Tapi tenang aja kalo Traveler ngak mau nyoba cara saya, Pihak Museum sudah memberikan petunjuk kalau-kalau traveler menggunakan kendaraan umum yaitu Patas AC 76 jurusan Senen - Ciputat, Bus PPD 213 jurusan Kampung melayu - Grogol, Patas AC 16 jurusan Rawamangun - Lebak Bulus dan Patas AC 11 Pulo Gadung - Grogol. Semua jurusan berhenti tepat di depan halte museum.
Jadi, bagi Traveler yang ingin mempelajari bagaimana seluk beluk perumusan naskah Teks Proklamasi, museum ini wajib dikunjungi oleh para Traveler.
No comments:
Post a Comment