Sebagian Traveler pasti kenal dengan museum ini. Selain ciri khasnya yaitu patung gajah, Museum ini juga menjadi salah satu tujuan wisata paling digemari bagi para turis yang sedang ada di Jakarta. Museum ini terletak di Jalan Merdeka Barat No. 12 Jakarta Pusat bersebelahan dengan Monumen Nasional (MONAS)
& tidak jauh dari stasiun gambir serta bersebelahan dengan Halte Busway, Halte Museum Nasional.
Sejarah singkat
Mungkin orang-orang lebih tahu kalo sebutan
museum ini adalah museum gajah karena adanya patung gajah persis di halaman
depan gedung museum. Berdasarkan keterangan yang saya ambil dari website resmi Museum Nasional www.museumnasional.or.id museum ini dulunya adalah sumbangan dari JCM Radermacher yang merupakan pendiri
dari lembaga Bataviaasch
Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) merupakan lembaga independen yang
didirikan untuk tujuan memajukan penetitian dalam bidang seni dan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan,
etnologi dan sejarah.
Radermacher menyumbangkan
sebuah rumah miliknya di Jalan Kalibesar, suatu kawasan perdagangan di
Jakarta-Kota. Selain itu ia juga menyumbangkan
sejumlah koleksi benda budaya dan buku yang amat berguna, sumbangan Radermacher
inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan. Pada
zaman pemerintahan Letnan
Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles terjadi peningkatan koleksi
yang dimiliki sehingga menyebabkan terjadinya pemindahan tempat sebanyak 2 kali
yaitu di Jalan Kalibesar dan Jalan Majapahit No. 3 yang akhirnya berpindah di Jalan Merdeka Barat No. 12 Jakarta
Pusat sampai sekarang. Museum ini sudah beberapa kali
dipugar dan bentuk gedungnya terkesan seperti campuran antara gedung bersejarah
dengan gedung berarsitektur modern.
|
Patung Gajah icon dari Museum Nasional |
Inside The Museum
Museum ini terdiri dari dua gedung terpisah yang disambungkan dengan jembatan. Di gedung
yang lama terdapat banyak sekali koleksi arca-arca dari berbagai kerajaan Hindu dan Budha, Tenun dari berbagai daerah di Indonesia, Koleksi-koleksi keramik, Berbagai jenis model rumah adat dan Berbagai macam-macam Etnografi (kebudayaan) dari berbagai suku-suku yang ada di Indonesia. Selain itu di gedung lama juga terdapat ruangan khusus sumbangan dari kerajaan Thailand yang menyimpan berbagai macam bentuk pernak-pernik unik sumbangan dari kedubes
Thailand untuk Indonesia termasuk juga patung gajah yang Traveler kenal sebagai icon Museum ini juga merupakan salah satu dari sumbangan negara Thailand untuk Museum ini.
|
Taman Prasasti |
|
Bagian kiri taman prasasti |
|
Bagian kanan taman prasasti |
|
Ruang Prasasti |
Gedung baru terdiri dari tiga lantai yang memiliki tema & koleksi yang berbeda-beda dimana Lantai satu adalah ruangan Manusia & lingkungan, Lantai dua ruangan Ilmu Pengetahuan & teknologi (IPTEK) dan Lantai tiga ruangan Organisasi sosial & Pola pemukiman.
|
Gedung baru Museum Nasional |
Masing-masing
gedung memiliki kelebihan untuk dijelajahi para Traveler dimana kalau di gedung pertama kita disuguhkan dengan
pemandangan Taman outdoor didalam gedung beserta koleksi prasasti-prasasti yang cukup membuat
kita rileks sejenak. Sedangkan di gedung kedua menampilkan pencampuran antara seni modern & historical. Walaupun letak museum ini persis sekali di depan jalan
tapi karena letak gedungnya agak masuk kedalam, Traveler tidak akan mendengar hiruk
pikuk atau kebisingan kendaraan yang lewat sehingga bisa menikmati suasana Museum yang tenang.
So...Traveler Kita mulai menjelajahi Museum ini yuk dari Gedung pertama alias Gedung lama (Tata urutan ruang yang saya kunjungi dari kiri pintu lobby jadi terserah para Traveler untuk mengambil jalur masuk yang mana untuk memulai menjelajahi museum)
Ruangan pertama di gedung pertama ialah Ruangan Sejarah yang berisi koleksi barang-barang antik peninggalan zaman belanda seperti meja, kursi, lampu gantung & lemari yah mengingat kan Traveler dengan suasana di Museum Fatahillah walaupun koleksinya tidak sebanyak di Museum Fatahillah.
|
Ruangan Sejarah |
Ruanga Kedua adalah Ruangan Tekstil. Sesuai dengan namanya, Ruangan ini berisi berbagai macam koleksi tenun khas Nusantara dari berbagai propinsi
di Indonesia mulai dari Tenun Kulit Kayu, Tenun Kain Ikat, Songket, Celup Ikat, Batik dan lain-lain. Selain berbagai macam kain tenun juga terdapat alat penenun & juga berbagai macam cap Batik. Diruangan ini juga terdapat ruangan sumbangan dari negara Thailand yang berisi sumbangan berbagai macam artefak dari kerajaan Thailand terdahulu.
|
Ruang Tekstil |
|
Ruang Keramik |
|
Ruang Keramik |
|
Ruang Keramik Manca Negara |
Ruangan berikutnya
dikenal dengan nama Ruangan Rumah Tradisional Indonesia. Diruangan ini, Traveler dapat melihat berbagai macam koleksi model dari
rumah-rumah adat dari berbagai macam suku yang ada di Indonesia mulai dari sabang sampai
merauke mulai dari rumah adat yang ada di kepulauan Sumatra, Rumah adat Jawa, Rumah Panjang dari daerah Kalimantan, Rumah Panggung Sulawesi dan lain-lain. Selain rumah adat, juga terdapat berbagai macam model lumbung (tempat penyimpanan padi)
|
Ruangan Rumah tradisional Indonesia |
Ruangan berikutnya merupakan ruangan favorit saya, yaitu Ruangan Etnografi. Ruangan ini berisi berbagai macam
alat-alat yang digunakan oleh para suku-suku yang ada di Indonesia baik itu alat yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari sampai alat-alat yang berhubungan
dengan kegiatan keagamaan atau kesenian. Di ruangan ini pula kita bisa mengetahui
keberagaman budaya Indonesia yang sangat luas karena masing-masing bagian
dijelaskan secara detail & menarik. Ruangan ini terbagi menjadi empat ruangan
dimana ruangan pertama merupakan Etnografi dari kepulauan Nusa
Tenggara Timur, Maluku & papua sedangkan ruangan berikutnya Etnografi dari kepulauan Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat & Kalimantan, Ruangan ketiga adalah Ruangan gamelan yang berisi sebuah Kamar Tidur (pasren) layaknya kamar seorang Raja-raja atau pengantin khas Jawa, sadel yang digunakan dalam pertandingan karapan sapi di Madura & Gamelan yang digunakan pada saat pertunjukkan wayang lengkap dengan aksesoris & perlengkapan pertunjukkan wayang. Dan ruangan keempat berisi Etnografi dari Jawa & Sumatera. Keluar dari ruangan Etnografi Traveler akan melihat sebuah peta besar yang menggambarkan penyebaran berbagai suku yang ada di Indonesia.
Jam Buka & Harga Tiket
Museum ini
Buka dari hari selasa sampai dengan minggu dimana untuk hari selasa sampai
kamis dari jam 08.00-16.00, hari jumat 08.00-11.30 lalu buka lagi dari jam
13.00-16.00 dan Hari sabtu & Minggu 08.00-17.00. untuk hari senin & hari
libur nasional museum ini tutup.
Untuk rombongan Min. 20 orang :
Dewasa &
Anak-Anak: Rp. 10.000
Cukup murah bukan….??? ^_^
Akses menuju ke sana
Banyak
sekali transportasi yang bisa Traveler gunakan untuk pergi ke museum ini. Tapi kalau ingin merasakan sensasi jalan-jalan ala backpacker, saya sarankan untuk menggunakan
BUSWAY/TRANSJAKARTA yaitu Koridor 1 jurusan BLOK M – KOTA dan turun di Halte monumen nasional yang haltenya
tepat di samping museum gajah ini.
Atau bisa juga menggunakan kereta kalau patokannya adalah rumah saya dari arah Bintaro, Traveler naik dari stasiun Pondok Ranji lalu turun di
stasiun Tanah Abang dan lanjut ke peron tiga turun di
stasiun Sudirman dan setalah itu Traveler bisa memilih berbagai macam akses
kendaraan umum dari busway, metro mini, taksi, DLL. Kalau ojek juga bisa tapi akan melewati jalur tanah abang karena motor dilarang masuk Thamrin ^_^.
Oh iya kalau Traveler ingin sekalian lanjut jalan-jalan
mengelilingi Jakarta (ya bisa dibilang sebagian Jakarta) di dekat museum ada
halte pemberhentian City Tour Bus yang akan mengantar Traveler keliling dari halte
tempat Traveler naik sampai turun ke halte yang sama & Free of charge. Oh iya kalau ada Traveler yang sedang ada di sekitar bunderan HI, Traveler bisa naik bus ini menuju ke Museum Nasional karena salah satu halte bus ini adalah di depan Museum Nasional. Oh iya bus ini sekarang memiliki beberapa rute seperti Sejarah Jakarta dengan rute dari Mesjid Istiqlal ke Kota Tua & kembali lagi ke Mesjid Istiqlal, Jakarta Baru dengan rute dari Mesjid Istiqlal kembali lagi ke Mesjid Istiqlal, Pencakar Langit Jakarta dengan rute dari Mesjid Istiqlal ke Bunderan Senayan lalu kembali lagi Mesjid Istiqlal, Kesenian & Kuliner dengan rute dari Mesjid Istiqlal ke Kota Tua & kembali lagi ke Mesjid Istiqlal (rute ini hanya buka pada hari sabtu), Ruang Terbuka Jakarta dengan rute dari parkiran monas (IRTI) ke kalijodo lalu kembali lagi ke monas dan Makam Mbah Priok dengan rute dari parkiran monas (IRTI) ke Makam Mbah Priok. Traveler bisa melihat Jadwal dari bus-bus tersebut di halte-halte bus wisata.
|
Bus City Tour Jakarta |
No comments:
Post a Comment