Kalau dengar dari namanya, Traveler pasti sudah tau museum apa ini. Yups, Museum yang terletak di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah ini adalah museum yang menyimpan segala sesuatu yang berhubungan dengan antropologi & etnologi Indonesia. Museum ini sendiri menyimpan berbagai koleksi mulai dari pakaian adat, kesenian & kebudayaan dan berbagai macam kerajinan yang berasal dari berbagai kepulauan di Indonesia. Dengan gedung yang berarsitektur seperti bangunan khas bali, sudah tidak salah lagi kalau museum ini dinamakan Museum Indonesia.
Inside The Museum
Museum ini terdiri dari tiga lantai, dimana masing-masing memiliki tema & koleksi yang berbeda-beda. Lantai 1 adalah lantai yang bertemakan "Bhinneka Tunggal Ika", Bhinneka Tunggal Ika sendiri diambil dari bahasa sangsekerta yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua & sampai sekarang menjadi motto dari bangsa Indonesia. Sesuai dengan namanya, Lantai ini berisi berbagai macam adat & kebudayaan yang dimiliki oleh berbagai macam suku yang ada di Indonesia. Di lantai ini pun dibagai menjadi dua ruangan yaitu ruangan barat & ruangan timur. Ruangan Barat berisi berbagai macam pakaian-pakain adat pengantin dari Sabang sampai Merauke dan beberapa diorama pengantin adat. Sedangkan di bagian timur berisi berbagai macam alat-alat kesenian mulai dari angklung, kolintang, gamelan, diorama pertunjukkan wayang, berbagai macam topeng & wayang dan juga macam-macam kesenian yang ada di Indonesia. Oh iya, di tengah ruangan ini ada sebuah lukisan menarik yang dilukis di kaca bernama "Citra Indonesia", lukisan ini sendiri menggambarkan kawasan nusantara dengan segala kekayaan alam & budayanya. Lukisan yang dibuat oleh pelukis kaca bernama Bapak Rastika ini memiliki makna keindahan alam serta keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang ada di kepulauan Indonesia.
|
"Meningkatkan & memperhatikan semerbaknya budaya" |
|
Lantai 1 Museum |
|
Lantai 1 Museum |
|
Diorama Pengantin Padang |
|
Lukisan kaca "Citra Indonesia" |
|
Alat Musik Kolintang |
|
Alat Musik Talempong |
|
Diorama Pertunjukan Wayang |
Lantai 2 adalah lantai yang bertema "Manusia dan Lingkungan". Di lantai ini berisi mengenai interaksi masyarakat Indonesia dengan lingkungannya serta berbagai macam koleksi yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Koleksinya sendiri diantaranya beberapa macam rumah adat, tempat peribadatan, alat transportasi darat & air, ruangan khas dari masing-masing daerah, alat kerajinan tangan, perabotan rumah tangga dan berbagai macam contoh upacara-upacara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia seperti upacara tujuh bulanan, upacara khitan dan penobatan datuk. Di lantai ini juga ada penjelasan mengenai pengetahuan aksara orang Indonesia & seni aksara pada berbagai benda dan daerah.
|
Lantai 2 Museum |
|
Miniatur Rumah Adat |
|
Miniatur Tempat Ibadah |
|
Ruang dalam rumah Jawa Tengah |
|
Diorama upacara 7 bulan |
|
Diorama upacara turun tanah |
|
Model Transportasi darat & air |
Lantai 3 adalah lantai yang bertemakan "Seni dan Kriya". Di lantai ini menyimpan berbagai macam hasil kerajinan tangan dari berbagai pulau di Indonesia mulai dari berbagai macam kain tenun, batik, songket, kerajinan logam perak, kerajinan logam tembaga, kerajinan kerang & batu, berbagai macam senjata khas, macam-macam keramik dan ukiran yang terbuat dari kayu. Di lantai ini ada sebuah karya yang sangat unik tepat berada di tengah-tengah lantai (agak sedikit menyeramkan ^_^) yaitu ukiran Pohon Hayat. Pohon Hayat sendiri merupakan pohon lambang kehidupan manusia beserta seluruh kebudayaannya yang senantiasa berkembang sejak manusia lahir sampai akhir hayatnya dengan kata lain bahwa manusia itu akan terus berkembang (beranak cucu). Ukiran pohon hayat ini merupakan sumbangan dari PT Bentoel Malang yang dibuat oleh Drs. Soenaryo dibantu oleh beberapa mahasiswa ITB.
|
Lantai 3 Museum |
|
Lantai 3 Museum |
|
Pohon Hayat |
|
Berbagai macam hiasan |
|
Berbagai macam senjata tradisional |
|
Diorama tenun tradisional Bali & NTT |
|
Diorama membatik |
|
Kerajinan keramik & ukiran kayu |
FYI, museum ini juga suka mengadakan pameran dengan tema-tema menarik yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia seperti pameran topeng, kain tradisional, senjata tradisional, lukisan serta peragaan pembuatan seni kerajinan tradisional seperti demo membatik & menatah wayang kulit. Di sepanjang halaman museum juga terdapat taman bali, bale panjang, bale bundar & bangunan soko tujuh yang seolah-olah membuat museum ini terlihat asri & gedung tersebut juga bisa digunakan untuk keperluan umum.
Jam Buka & Harga Tiket
Museum ini Buka dari hari senin sampai minggu dari jam 08.00-16.00. Dan karena museum ini ada di area taman mini yang notabanenya adalah taman rekareasi maka di hari libur nasional pun museum ini tetap buka.
Menggunakan Kamera poket: Rp. 5.000
Menggunakan Handycam: Rp. 10.000
Tapi jika traveler hanya menggunakan kamera dari Handphone tidak dikenakan biaya
Untuk rombongan Min. 20 orang :
Diskon 25%
(Harga diatas belum termasuk tiket masuk TMII)
Mungkin kalau menggunakan kendaraan pribadi, Traveler sudah tau arah menuju ke TMII. Tapi gw akan memberikan sedikit arahan kalau misalkan traveler ingin pergi ke TMII dengan menggunakan kendaraan umum. Pertama traveler menggunakan kereta komuter line yang mengarah ke bogor lalu turun lah di stasiun cawang. Dari situ traveler bisa menggunakan busway jurusan Pluit-Pinang Ranti, ingat yang jurusan pinang ranti ya karena di jalur ini terdapat dua jenis busway yang satu ke arah pinang ranti yang satunya lagi mengarah ke PGC. Biasanya yang mengarah ke PGC busnya bus gandeng. Setelah itu turunlah di halte Taman Mini garuda kalau traveler bingung, tepat disamping halte ada mal tamini square. Setalah turun dari busway ada berbagai macam pilihan angkot kecil untuk menuju ke TMII mulai dari no trayek 01, 02 dan lain-lain. Museum nya tidak jauh kok dari pintu masuk TMII tepatnya di dekat gedung sasana langeng budaya.
Sebenarnya isi dari Museum ini hampir sama dengan isi museum gajah, hanya saja di museum ini lebih dijelaskan secara detail & koleksinya lebih lengkap ke arah antropologi Indonesia. So...mau mempelajari tentang keanekaragaman budaya Indonesia...??? Datang yuk ke museum ini dijamin ngak bakal nyesel deh. Itung-itung sambil belajar & mengetahui kebudayaan tempat kita lahir or mungkin orang tua atau kakek-nenek kita lahir.
No comments:
Post a Comment