Kalau
denger namanya pasti para Traveler yang sering mengujungi museum atau penikmat seni lukisan & keramik sudah tidak asing lagi dengan museum ini tapi untuk kebanyakan orang museum
yang terletak di kawasan kota tua ini bisa dibilang agak asing dan jarang terdengar. Mungkin orang-orang kurang mengetahui museum ini dikarenakan kalau terlihat dari jauh museum ini terkesan tutup padahal sebenarnya buka.
Sejarah Singkat
Museum ini berkali - kali mengalami perubahan yang sangat signifikan, pertama merupakan gedung balai lembaga peradilan Belanda yang didirikan pada tahun 1870 lalu sempat menjadi asrama militer pada saat jaman kedudukan Jepang dan masa perang kemerdekaan Indonesia. lalu pada tahun 1967 menjadi kantor Walikota Jakarta Barat & berubah fungsi menjadi kantor Dinas Museum dan Sejarah Jakarta Hingga tahun 1975, lalu setahun kemudian diresmikan menjadi Gedung Balai Seni Rupa. Meskipun gedung ini sering mengalami perubahan fungsi, namun arsitektur gedung tetap sama & dipertahankan hingga sekarang. Selain menampilkan berbagai macam bentuk lukisan & keramik, Museum ini juga menyimpan berbagai macam Totem dan Patung Kayu karya seniman Indonesia.
Taman Didalam Museum |
Inside Museum
Ruangan yang Traveler kunjungi pertama kali ialah ruangan pameran lukisan, koleksinya
nya ada bermacam-macam, mulai dari lukisan para pelukis-pelukis
terkenal di Indonesia seperti Raden Saleh, Basuki Abdulah, Affandi serta
pelukis-pelukis Indonesia terkenal lainnya. Selain itu terdapat juga lukisan-lukisan indonesia yang berasal dari zaman prasejarah sampai masa kemerdekaan.
Pintu Masuk Museum |
Salah Satu sudut di Ruang Pertama |
Ruang lukisan Raden Saleh |
"Johannes Van Den Bosch" Karya Raden Saleh |
Seni Lukis Wayang Kamasan |
"Rapat Ikada" |
Salah Satu Bagian Dari Ruang Lukisan |
Di ruangan berikutnya
menampilkan berbagai macam keramik yang ada di bumi nusantara ini mulai dari
keramik-keramik buatan Cina, Eropa, Jepang, keramik-keramik bekas dari kapal karam sampai
keramik buatan Indonesia yang berasal dari kerajaan majapahit sampai sekarang.
Jalan Menuju Ruang Keramik |
Di depan halaman museum terdapat 2 buah gazebo kereta
peninggalan belanda & juga pohon besar yang biasanya banyak pengunjung yang duduk-duduk disana sekedar untuk beristirahat.
Gazebo Kereta Belanda |
Jam Buka dan Harga Tiket
Sama seperti museum lainnya museum ini buka dari jam 09.00
- 15.00 dan sama seperti museum lainnya di Jakarta setiap hari senin dan hari libur nasional tutup.
Harga tiket:
Dewasa: Rp. 5.000
Mahasiswa: Rp. 3.000
Pelajar & Anak-Anak: Rp. 2.000
Untuk rombongan Min. 30 orang :
Dewasa: Rp. 3.750
Mahasiswa: Rp. 2.250
Anak-Anak: Rp. 1.500
Jadi kalau Traveler penikmat seni lukisan atau keramik & ingin mengetahui perkembangannya maka Museum ini merupakan pilihan yang tepat untuk anda kunjungi.
No comments:
Post a Comment