Mungkin sebagian Traveler agak asing dengan museum satu ini. Museum yang berlokasi di TMII tepatnya di anjungan Taman Budaya Tionghoa Indonesia ini adalah museum yang berisi foto-foto serta artefak yang merupakan jejak sejarah dan peran masyarakat Tionghoa di Indonesia, serta keindahan akulturasi budaya Tionghoa dengan Etnik lainnya di yang ada di Indonesia.
Inside The Museum
Pada saat Traveler memasuki museum, Traveler akan melihat 2 buah patung barongsai yang merupakan salah satu atraksi yang biasanya selalu ada pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Patung barongsai |
Dari ruang tengah, Traveler bisa memilih untuk memasuki 2 ruangan yang ada di samping kiri & kanan ruang tengah. Karena waktu itu saya mulainya dari kanan, maka ruangan pertama yang saya jelaskan adalah ruangan sebelah kanan pintu masuk. Di ruangan kanan ini adalah Ruangan Artefak dimana di dalam ruangan ini disimpan berbagai macam artefak berupa beberapa patung kecil serta beberapa furniture yang berhubungan dengan kebudayaan peranakan tionghoa di Indonesia.
Ruangan artefak |
Setelah dari ruangan artefak, ruangan berikutnya yang Traveler lihat adalah Ruangan Laksamana Cheng-Ho. Sesuai dengan namanya di ruangan ini dijelaskan mengenai asal-usul, sejarah serta hal-hal yang berhubungan dengan Laksamana Cheng-Ho.
Ruangan Laksamana chengho |
Foto kapal laksamana chengho |
Foto penyumbang gedung museum chengho |
Setelah dari ruangan Chengho, Traveler akan melihat taman yang berada di tengah-tengah museum. Disamping taman tersebut terdapat beberapa foto yang menampilkan peranan masyarakat Tionghoa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia beserta para tokoh-tokohnya.
Taman di tengah gedung musuem |
Pameran foto & restropeksi sejarah |
Pameran foto & restropeksi sejarah |
Setelah melihat beberapa foto, Traveler akan melihat sebuah ruangan & altar yang menyerupai rumah orang-orang Tionghoa. Selain altar, di ruangan ini terdapat berbagai macam benda-benda peninggalan & foto pernikahan orang Tionghoa. Selain foto & juga barang peninggalan, di ruangan ini juga terdapat sebuah foto yang menerangkan berbagai macam kesenian yang berhubungan dengan budaya Tionghoa seperti Gambang Kromong, Cokek dan Wayang Potehi.
Ruangan Altar |
Benda-benda peninggalan |
Foto pernikahan Tjoe Pan Nio dengan Tan Tiong Djie |
Setelah dari ruang tengah sama seperti di awal, terdapat dua ruangan yang ada di kiri & kanan. Ruangan di kiri adalah ruangan pakaian khas & aksesoris. Di ruangan ini menampilkan berbagai macam pakaian khas budaya Tionghoa mulai dari baju kurung, batik peranakan, kebaya nyonya dan lain-lain.
Ruangan pakaian & aksesoris |
Ruangan sebelah kanan adalah Ruangan keramik & peralatan rumah tangga. Di ruangan ini selain menampilkan berbagai macam keramik dari cina, juga menampilkan berbagai macam peralatan rumah tangga yang biasa digunakan oleh para peranakan Tionghoa.
Ruangan keramik & peralatan rumah tangga |
Museum ini buka dari hari Selasa-Minggu dari jam 08.00-17.00, Hari Senin Museum ini tutup. Sama seperti Museum Penerangan, Museum ini tidak mengenakan biaya apapun alias gratis jadi Traveler hanya cukup membayar untuk masuk ke kawasan TMII saja.
Akses menuju ke sana
Untuk Ke museum ini Traveler bisa melihat di artikel Museum Indonesia, karena Museum ini satu komplek dengan Museum Indonesia yaitu di TMII.
Yuk Traveler kita belajar mengenai budaya orang Tionghoa dengan mengunjungi Museum ini.
No comments:
Post a Comment