Kalau dilihat dari nama museum ini apa yang terlintas dipikiran Traveler....??? Museum tentang listrik, hal-hal yang berhubungan dengan energi atau mungkin mengenai pencerahan ^_^. Nope bukan itu semua. Museum ini didedikasikan kepada hal-hal yang berhubungan dengan menyatukan masyarakat Indonesia supaya menjadi lebih pintar & mengetahui lebih jauh apa yang terjadi diluar sana. Museum yang berada di kawasan Taman Mini ini adalah museum yang didedikasikan kepada beberapa lembaga penyiaran nasional (Khususnya TVRI & RRI) yang berkat kerja keras mereka Masyarakat Indonesia menjadi lebih pintar.
Inside The Museum
Museum ini terdiri dari 3 Lantai dimana masing-masing lantai memiliki tema yang berbeda. Lantai Pertama bertemakan hal-hal yang berhubungan dengan sejarah informasi & komunikasi dalam bidang Perfilman, Penyiaran & Pers beserta penjelasannya masing-masing. Pada saat Traveler masuk Traveler akan langsung melihat sebuah replika pohon bernama Pohon kehidupan. Pohon Kehidupan yang ditanam terbalik ini adalah pohon yang diartikan sebagai lambang bahwa kebenaran itu walaupun diputarbalikkan akan tetap merupakan kebenaran jua. Di lantai ini terbagi dalam bermacam sesi yaitu Sesi Radio, Televisi, Penerangan Umum dan Pers & Grafik. Oh iya di depan pintu masuk juga ada sebuah Media Center ya kalau Traveler ingin mencoba Browsing-browsing iseng sudah disediakan secara gratis.
|
Pohon Kehidupan |
|
Media Center |
Sesi pertama yang akan dilihat oleh Traveler ialah Sesi Radio. Di sesi ini, Traveler bisa mengetahui sejarah perkembangan radio di Indonesia, sejarah dari RRI (Radio Republik Indonesia) sebagai radio pertama yang mengudara di Indonesia, berbagai macam model radio dan hal-hal yang berhubungan dengan dunia penyiaran radio mulai dari para penyiarnya, tokoh-tokoh & artis-artis yang pernah terkenal melalui siaran di radio.
|
Sesi Radio |
|
Alat Perekam Blank |
|
Gramaphoni |
|
Radio Pemilu 1955 |
Sesi Kedua adalah Sesi Televisi & Film. Di sesi ini Traveler bisa mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan dunia pertelevisian & perfilman. Mulai dari macam-macam peralatan yang digunakan, perjalanan sejarah dari stasiun tv pertama di Indonesia yaitu TVRI (Televisi Republik Indonesia), sampai dengan hal hal-hal yang berhubungan dengan dunia pertelevisian dan perfilman mulai dari para pembaca berita, tokoh-tokoh perfilman & pertelevisian, beberapa artis, Komedian serta berbagai macam-macam piala penghargaan dunia pertelevisian & perfilman seperti Piala Bing Slamet, Piala Citra, Piala Ismail marzuki dan lain-lain.
|
Sesi Televisi & Film
|
|
Kamera TVRI |
|
Kamera Perekam
Pelantikan Presiden Soeharto |
|
Mesin Perekam Gambar Asian Games ke IV |
|
Barang-barang milik tokoh Perfilman |
|
Macam-macam Piala Penghargaan |
|
Projektor Film |
Di sesi berikutnya adalah sesi Penerangan Umum. Di sesi ini dijelaskan mengenai perjalanan bangsa Indonesia dimana pada saat itu pemerintah ingin seluruh Rakyat Indonesia dari perkotaan sampai dengan pedesaan memperoleh informasi secara merata. Oleh karena itu melalui Program penerangan umum lah kita bisa melihat upaya pemerintah untuk memberikan penerangan kepada warga negara Indonesia dari sabang sampai merauke. Di sesi ini berisi berbagai macam Diorama Operasional Penerangan dimasing-masing daerah dan juga televisi yang pertama kali menerima stasiun televisi pertama di Indonesia yaitu TVRI.
|
Sesi Penerangan Umum |
|
Berbagai macam kentongan |
|
Pesawat penerima Televisi Pertama |
|
Motor Juru Penerang |
Di sesi berikutnya atau sesi yang terakhir di lantai satu adalah sesi Pers & Grafika. Disini ditampilkan berbagai macam cetakkan surat kabar dari zaman perang kemerdekaan sampai dengan masa pembangunan Indonesia. Tidak hanya itu saja, di sesi ini juga terdapat berbagai macam alat-alat & mesin yang berhubungan dengan dunia percetakkan dan benda koleksi peninggalan milik bapak Adinegoro, salah seorang tokoh jurnalistik terkemuka di Indonesia.
|
Sesi Pers & Grafika |
|
Meja Opmak |
|
Mesin cetak coba naskah |
|
Sepeda Motor milik kantor berita "Antara" |
Oh iya di lantai ini Traveler akan melihat berbagai macam patung dari tokoh-tokoh yang berjasa dalam bidang penerangan seperti Suryo Sumanto Pendiri PARFI, Pak Besut Wartawan 3 jaman, Djamaludin Adinegoro Tokoh Pers, H. Usmar Ismail Tokoh Perfilman dan lain-lain beserta Biografi dari tokoh-tokoh tersebut yang bisa Traveler dengar melalui Headphone yang ada di masing-masing Patung para Tokoh.
|
Patung para tokoh dunia penerangan |
Lanjut di lantai 2 adalah lantai Diorama & sekaligus Lapangan Bulu tangkis. Di lantai ini berisi berbagai macam diorama mengenai perkembangan informasi & komunikasi yang ada di Indonesia. Selain Diorama peristiwa juga ada berbagai macam model kendaraan yang sempat digunakan oleh departemen perhubungan, Foto Menteri-menteri penerangan & kominfo RI dan diorama kecil yang menampilkan pergelaran seni yang diadakan dibeberapa daerah. Selain diorama di sepanjang lantai dua ini juga ada sebuah Relief yang menggambarkan Sejarah penerangan di indonesia selama lima periode, peran penerangan dalam membangun kesatuan & persatuan bangsa, dan penyampain informasi melalui media cetak & elektronik baik tradisional maupun modern.
|
Lantai 2 Museum |
|
Salah satu bagian Relief |
|
Berdirinya Surat Kabar
"Retno Dhoemilah" |
|
Rapat Ikada |
|
Peliputan Asian Games ke IV |
|
Komunikasi Sambung Rasa |
|
Foto Menteri-menteri Penerangan & Kominfo RI |
Di lantai 3 terdapat tiga studio mini yaitu studio mini milik PARFI, TVRI dan RRI namun pada saat gw dateng ke museum ini keadaan studio disana sudah tutup & tidak digunakan lagi. Selain studio mini juga ada Display Foto transparan.
Jam Buka & Harga Tiket
Museum ini buka dari hari Senin-Minggu dari jam 09.00-16.00 dan sama seperti Museum Polri, Museum ini tidak mengenakan biaya apapun alias gratis jadi Traveler hanya cukup membayar untuk masuk ke kawasan TMII saja.
Akses menuju ke sana
Untuk Ke museum ini Traveler bisa melihat di artikel Museum Indonesia, karena Museum ini satu komplek dengan Museum Indonesia yaitu di TMII.
No comments:
Post a Comment