Kali ini saya akan membahas beberapa museum & tempat bersejarah yang ada di Kota Bandung. Kalau dari namanya pasti Traveler sudah tidak asing dengan museum ini. Museum yang terletak di Jalan Diponegoro No. 57 Kota Bandung ini adalah museum yang berhubungan dengan bumi mulai dari komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah & proses pembentukannya.
Sejarah Singkat
Sebelum menjadi museum, gedung ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Gedung museum sendiri dibangun pada zaman belanda yaitu pada tahun 1929 yang bertepatan pada pembukaan kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-IV yang diselenggarakan di Institute Teknologi Bandung (ITB). Gedung tersebut berfungsi sebagai perkantoran yang dilengkapi dengan laboratorium geologi & juga museum yang digunakan sebagai tempat menyimpan & memperagakan hasil geologi.
Di zaman pendudukan Jepang, tidak ada perubahan yang signifikan dari fungsi gedung ini hanya saja ditambahkan fungsi yaitu sebagai bagian dari laboratorium Paleontologi & kimia.
Setelah Indonesia Merdeka pada tahun 1945, Pengelolaan gedung dibawah Pusat Djawatan Tambang & Geologi. Institusi ini berganti nama menjadi Djawatan Pertambangan Republik Indonesia lalu berganti nama lagi menjadi Djawatan Geologi, Pusat Djawatan Geologi, Direktorat Geologi dan terakhir menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Pada tahun 2003 Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi, dibawah pusat survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. Pada tahun 2013 berdasarkan permen ESDM no. 12 Tahun 2013, Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi (UPT MG), di bawah Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral.
Inside The Museum
Masuk ke dalam museum, Traveler akan melihat sebuah kerangka asli Gajah Blora. Gajah Blora sendiri adalah kerangka Fosil Gajah Purba yang ditemukan oleh para ahli dari Museum Geologi dalam suatu survei di daerah tepian Bengawan Solo. Fosil gajah tersebut berkelamin jantan & memiliki tinggi sekitar 4 meter, panjang 5 meter dan berat sekitar 6-8 ton. Selain fosil gajah, Traveler juga bisa melihat foto-foto & sejarah dari gedung Museum Geologi mulai dari zaman kolonial Belanda, pendudukan Jepang sampai masa Kemerdekaan Indonesia.
Lobby Museum |
Rute untuk menjelajahi museum ini adalah dari kiri lobby. Ruangan yang pertama kali Traveler kunjungi adalah Ruangan Geologi Indonesia. Sesuai dengan namanya, di ruangan ini berisi berbagai macam kekayaan Geologi yang ada di Indonesia mulai dari berbagai macam jenis-jenis batuan, fosil, mineral, kristal dan lain-lain.
Ruang Geologi Indonesia |
Koleksi fosil yang membatu |
Batu Gamping |
Macam-macam Mineral |
Dari lantai 1, rute kunjungan berikutnya adalah lantai 2. D tangga menuju ke lantai 2, Traveler bisa melihat ada sebuah pelakat yang ditujukan untuk Pahlawan Nasional sekaligus pakar geologi & pertambangan yaitu Arie Frederick Lasut yang gugur di desa Pakem, Yogyakarta dalam usahanya mempertahankan kemerdekaan serta menyelamatkan dokumen-dokumen geologi & pertambangan negara Indonesia dari incaran penjajah Belanda.
Plakat Arie Frederick Lasut |
Di lantai dua terdapat 2 ruangan yang Traveler kunjungi. Ruangan pertama adalah Ruang Manfaat dan Bencana Geologi. Sesuai dengan namanya, disini Traveler akan mempelajari perkembangan pemanfaatan hasil geologi dari zaman ke zaman serta berbagai macam bencana geologi yang pernah terjadi di Indonesia mulai dari gunung meletus, gempa bumi, Tsunami dan lain-lainnya. Oh iya di ruangan ini juga terdapat alat simulasi gempa yang hampir sama dengan yang dimiliki oleh Pusat Peragaan IPTEK di TMII.
Ruang Manfaat & Bencana Geologi |
Koleksi Zaman Prasejarah |
Koleksi Era Modern |
Koleksi barang yang terkena awan panas gunung merapi |
Dari Ruang Manfaat dan Bencana Geologi, ruangan berikutnya adalah Ruang Sumber Daya Geologi. Disini Traveler dapat mempelajari berbagai macam sumber daya geologi mulai dari pemanfaatannya sampai dengan pengolahannya seperti batuan mineral, minyak bumi, gas bumi, batu bara & pemanfaatan air sebagai sumber energi.
Ruang Sumber Daya Geologi |
Ruang Minyak & Gas Bumi |
Ruangan Terakhir yang Traveler kunjungi di Lantai 1 adalah Ruang Sejarah Kehidupan. Di ruangan ini, Traveler bisa melihat berbagai macam koleksi kerangka & fosil dari hewan-hewan prasejarah mulai dari kerangka Dinosaurus, gajah, kerbau, makhluk laut & manusia purba yang pernah hidup di Indonesia.
Ruang Sejarah Kehidupan |
Jam Buka & Harga Tiket
Museum ini Buka dari hari Senin sampai dengan minggu dimana pada hari Senin sampai dengan Kamis dibuka mulai jam 08.00-16.00, hari Sabtu & Minggu dibuka mulai jam 08.00-14.00. Dan untuk hari Jumat & Hari Libur Nasional museum ini tutup.
Harga tiket:
Dewasa: Rp. 3.000
Anak-anak: Rp.2.000Dewasa: Rp. 3.000
Museum Geologi adalah tempat yang wajib dikunjungi apabila Traveler sedang berkunjung ke Daerah Bandung atau yang ingin berwisata Edukasi & ingin mempelajari tentang ilmu Geologi.