Etnobotani berasal dari dua kata yaitu Etnonologi & Botani dimana kalau etnologi berarti ilmu mengenai budaya sedangkan botani berarti ilmu tumbuhan. Jadi kalau digabungkan Etnobotani ialah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dengan tumbuh-tumbuhan. Nah itulah kira-kira tema dari museum yang terletak di daerah Bogor, tepatnya di Jalan Ir. H. Juanda No.22 Bogor Jawa Barat ini. Disini, Traveler bisa mempelajari hubungan antara manusia dengan tumbuhan khususnya yang berada di kepulauan Indonesia ini.
Sejarah Singkat
Gagasan pendirian museum ini mula-mula dicetuskan oleh Prof. Sarwono Prawihardjo yang ketika itu menjabat sebagai ketua LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang bertepatan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Herbarium pada tahun 1962. Tetapi gagasan tersebut baru mulai dipikirkan serta dilanjutkan kembali ketika DR. Setiaji Sastrapradja memegang jabatan Direktur LBN (Lembaga Biologi Nasional) pada tahun 1973. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya museum tersebut dapat terwujud & diresmikan pada tahun 1982 oleh Menristek Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie. Dengan tema Museum Etnobotani Indonesia "Pemanfaatan Tumbuhan Indonesia".
Inside The Museum
Masuk kedalam museum ini seolah-olah Traveler berada di dunia tumbuh-tumbuhan. Di Lobby museum Traveler akan melihat sebuah relief yang menggambarkan Evolusi Dari Tumbuhan.
|
Lobby Museum |
|
Relief Evolusi Tumbuhan |
Dari lobby museum, Traveler akan melihat Ruang Foto Bogor Tempoe Doeloe. Di ruangan ini, Traveler bisa melihat koleksi foto hitam putih dari Kota Bogor yang diambil sekitar tahun 1920 sampai 1930-an. Selain beberapa koleksi foto juga terdapat beberapa koleksi Etno Botani seperti Batik yang dibuat menggunakan pewarna alami dan Macam-macam Padi beserta hasilnya.
|
Ruang Foto Bogor Tempoe Doeloe |
|
Koleksi Batik Pewarna Alami |
|
Padi & Olahannya |
Dari ruangan foto, ruangan berikutnya adalah Ruangan Keanekaragaman Rempah-rempah. Sesuai dengan namanya, diruangan ini Traveler bisa menemukan berbagai macam rempah-rempah yang digunakan untuk berbagai macam keperluan mulai dari bahan pangan sampai dengan obat-obatan.
|
Ruang Keanekaragaman Rempah-rempah |
|
Bahan Obat & Rempah |
|
Macam Rempah |
|
Macam Bahan Pangan |
Dari ruang rempah-rempah, Traveler akan menyusuri lorong dimana lorong tersebut terdapat berbagai macam kerajinan tangan khas daerah yang terbuat dari bahan rotan mulai dari hiasan, alat memancing, alat musik sampai alat-alat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
|
Lorong Museum |
|
Keranjang Rotan |
|
Kerajinan Rotan |
|
Jarei & Lanjung |
|
Ceraken & sampan |
|
Seu Bogoa & Kulintang |
Sembari melewati lorong museum, Traveler juga bisa melihat beberapa ruangan. Ruangan pertama yang Traveler lihat adalah Ruangan Kerja Tempoe Doeloe. Ruangan ini dulunya adalah ruangan yang digunakan untuk melakukan proses pembuatan spesimen herbarium. Di ruangan ini, Traveler bisa melihat foto kepala Herbarium bogor dari masa ke masa, alat-alat yang digunakan dalam proses Herbarium dan beberapa sample Herbarium mulai dari proses awal sampai dengan tahap akhir.
|
Ruang Kerja Tempoe Doeloe |
|
Meja Pembuatan Label |
|
Meja Identifikasi |
|
Foto Kepala Herbarium Bogoriense dari masa ke masa |
|
Foto Proses Pembuatan Specimen Herbarium |
Ruangan kedua adalah Ruangan Sejarah Rempah. Hampir sama dengan ruangan rempah di awal, ruangan ini juga menyajikan berbagai macam rempah-rempah yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Di ruangan ini, Traveler bisa mempelajari berbagai macam rempah-rempah yang ada di Indonesia beserta sejarah & penyebarannya di berbagai pulau di Indonesia.
|
Ruang Sejarah Rempah |
|
Biji Pala, Cengkeh & Kayu Manis |
|
Berbagi Macam Rempah Nusantara |
|
Koleksi Simplisia Rempah & Obat |
Dari ruangan Sejarah Rempah, Traveler akan melihat ruangan yang diberi nama Ruang Emas Hijau Nusantara. Kira-kira Traveler tau apa itu emas hijau nusantara..? kalau jawaban Traveler adalah pohon Gaharu maka jawaban Traveler benar. Gaharu sendiri adalah pohon yang memiliki harga jual yang tinggi karena memiliki aroma yang wangi sehingga banyak dicari oleh produsen pembuat produk minyak wangi. Nah di ruangan ini, Traveler bisa melihat sejarah & perkembangan dari pohon gaharu, kegunaan dari pohon gaharu serta produk-produk yang merupakan hasil dari olahan pohon gaharu.
|
Ruang Emas Hijau Nusantara |
|
Ukiran Gaharu |
Diujung ruangan, Traveler akan melihat berbagai macam stand-stand. Stand-stand ini adalah stand yang menyajikan berbagai macam jenis umbi-umbian beserta olahan-olahannya. Mulai sebagai bahan makanan pokok, makanan ringan, sereal sampai dengan jenis umbi-umbian yang merupakan hasil dari penyilangan. Di belakang stand umbi-umbian, terdapat stand batik dimana Traveler bisa melihat berbagai macam motif batik yang dibuat dengan menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan.
|
Stand Umbi-umbian |
|
Stand Batik |
Dari lantai atas, sekarang saatnya Traveler menuju ke lantai bawah museum. Di lantai bawah adalah ruangan yang bertemakan Pemanfaatan Tumbuhan Indonesia. Di ruangan ini, Traveler bisa melihat berbagai macam koleksi benda-benda atau alat-alat yang berbahan dasar tumbuh-tumbuhan yang ada di seluruh Indonesia. Koleksinya antara lain seperti anyam-anyaman, perkakas & alat berburu, alat bercocok tanam, alat memancing, pakaian tradisional suku pedalaman, alat musik, obat-obatan, koleksi basah, permainan tradisonal anak, senjata tradisional, jenis-jenis kayu yang di manfaatkan dan lain-lain.
|
Lantai Bawah Museum |
|
Lantai Bawah Museum |
|
Anyam-anyaman |
|
Perkakas & Alat Berburu |
|
Alat bajak sawah |
|
Pakaian Suku Pedalaman |
|
Alat Berburu Suku Pedalaman |
|
Jenis-jenis Kayu Indonesia |
|
Kerajinan Bambu |
|
Kerajinan Labu |
|
Kerajinan Lesung & Kentongan |
|
Alat Musik Tradisional |
|
Mainan Anak-anak |
|
Kerajinan Pelindung Kepala |
|
Alat-alat Perikanan |
Jam Buka & Harga Tiket
Museum ini Buka dari hari Senin sampai dengan Minggu & hari libur nasional dimana dari hari Senin sampai Kamis buka dari Pukul 08.00-16.00, di hari Jumat pukul 08.00-11.00 lalu buka lagi pada pukul 13.00-16.00 dan di hari libur buka dari pukul 09.00-14.00. Sama seperti museum PETA Museum ini tidak mengenakan biaya tiket masuk.
Akses menuju ke sana
Sebenernya untuk ke museum ini paling simple adalah menggunakan KRL commuter Line Jurusan Bogor. Dari stasiun Bogor, Traveler cukup naik angkot sekali yang kearah Kebun Raya (Gw lupa nomernya berapa tapi bisa tanya orang sekitar kok). Lokasi museumnya ngak jauh dari pintu masuk Kebun Raya Bogor & untuk menuju kesana ada papan penunjuk jalannya jadi Traveler ngak akan bingung. Gw saranin sih lebih enak kalau Traveler Ngebolang alias Jalan kaki karena selain lokasi museum cukup dekat dari stasiun, Trotoar di bogor juga enak kok soalnya teduh & banyaknya pohon besar disepanjang jalan.
Ingin mempelajari lebih jauh mengenai dunia Etnobotani...??? yuk main ke museum ini.